Literatur Review Jurnal Sejarah Musik Sebagai Sumber Pengetahuan Ilmiah
Literatur Review Jurnal Sejarah Musik Sebagai Sumber Pengetahuan Ilmiah
Kajian Seni Rupa Dan Desain
Sifa Fauziah Ahmad
202246500273
R4D
Sejarah Musik Sebagai Sumber Pengetahuan Ilmiah Untuk Belajar Teori, Komposisi, dan Praktik Musik
Harmonia: Journal of Arts Research and Education 13 (2), 2013
Dalam ranah pendidikan music, mata sejarah musik memiliki fungsi paling dasar dan penting sebagai pengetahuan ilmiah bagi semua mata pelajaran dan minat-minat studi yang terkait dengan bidang studi musik. Sejarah musik sangat bermanfaat untuk belajar teori-teori (musicology), atau penciptaan musik (composition), dan juga praktik-praktik vokal maupun instrumen musik (performance). Sekalipun sejarah musik penting sebagai pengetahuan ilmiah, tetapi perlu dilengkapi dengan sumber informasi tambahan antara lain pengetahuan tentang kebudayaan; sejarah filsafat; sejarah umum; perkembangan teknologi dan sains; bahkan mitologi. Artikel ini diharapkan akan dibaca dan bermanfaat bagi siapa saja terutama para pelajar musik dan juga termasuk para pengajar sejarah musik. Pembelajaran sejarah musik dapat dieksplorasi agar menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan mencapai tujuannya yakni sebagai ilmu pengetahuan ilmiah musik.
Kreativitas dalam pendidikan musik: berpikir divergen dan konvergen
Musikolastika 2 (1), 1-7, 2020
Musik merupakan hasil dari pemikiran dan proses kreatif. Karya musik diciptakan melalui ide-ide baru kepada penikmatnya. Dalam konteks pendidikan musik, kreativitas merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran musik. Strategi pembelajaran didasaran pada pemikiran untuk memancing peserta didik menumbuhkan ide-ide (divergen) dan mencari solusi (konvergen). Artikel ini mempersepsikan kreativitas sebagai sebuah alat berpikir dalam konteks pendidikan musik. Literature review digunakan sebagai metode untuk melakukan identifikasi mendalam dan kritis terhadap penelitian sebelumnya (Aveyard, 2014). Kreativitas memberikan nilai pada kualitas pembelajaran musik melalui aktivitas berpikir yang dinamis. Mengaransemen, berimprovisasi dalam materi musik tertentu (seperti jazz), dan secara teratur mempraktikkan sight-reading adalah pola belajar yang berlandaskan kreativitas. Musik dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran untuk membangkitkan gairah dalam belajar musik (lihat: Ritter & Ferguson, 2017). Kata kunci: Kreativitas, pendidikan musik, berpikir divergen dan konvergen.
Musik dalam sejarah dunia Islam
Qolamuna: Jurnal Studi Islam 2 (1), 45-56, 2016
Artikel ini membahas tentang sejarah musik dalam sejarah islam. Sejarah membuktikan bahwa musik yang selama ini dikenal sebagai musik Islam ternyata tidak murni berasal dari Arab. Kesenian ini lahir dari kearifan umat Muslim terdahulu yang mengolaborasikan musik-musik dari Arab. Pendapat para ulama yang pro dan kontra terletak pada perbedaan perspektif mereka. Ada ulama yang melihat musik dari perspektif Alquran dan hadis; ada yang melihatnya dari perspektif sosial budaya; dan ada pula yang berusaha bersikap lebih arif, yakni melihat musik dari perspektif agama dengan mempertimbangkan kemaslahatan sosial umat Islam. bahkan telah dibuktikan secara ilmiah efek musik pada pikiran dan badan manusia. Bahkan, para ilmuwan di era Turki Usmani sudah mampu menetapkan jenis musik tertentu untuk penyakit tertentu.
Sejarah Musik sebagai Dasar Pengetahuan dalam Pembelajaran Teori Musik
Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik 3 (2), 141-150, 2022
Sejarah musik sangat penting untuk kita ketahui, terutama tentang asal-usulnya dan bagaimana perkembangannya di setiap periode. Musik merupakan satu aspek penting dalam hidup manusia dan respon kita terhadap musik juga sangat mempengaruhi kehidupan kita. Karena itu kita harus mempelajari teori musik dan cara implementasinya, tujuannya Supaya kita mengetahui teori musik dan supaya musik itu bisa dikembangkan dan di pelajari serta diterapkan dalam kehidupan kita. Melalui metode yang digunakan yaitu artikel-artikel yang ada dan beberapa pendapat para tokoh ahli, bahwa teori musik itu penting di pelajari terutama bagi mahasiswa yang mengambil jurusan musik serta dalam penerapan teori itu harus disertai keterampilan yang aktif dan kreatif.
Kreativitas Dalam Musik Tradisional (Sebuah Tinjauan Artikel)
Journal of Music Education and Performing Arts (JMEPA) 2 (1), 1-10, 2022
Selama ini musik tradisional dianggap sebagai sebuah musik yang primitif, tidak populer, dan stagnasi. Padahal musik tradisional juga merupakan produk intelektual masyarakat setempat yang perlu diperhitungkan karena mengandung unsur kreativitas. Bell Yung berusaha melakukan investigasi dengan mengambil beberapa sampel musik tradisional untuk membuktikan pengaruh kreativitas terhadap aspek intraestetik dan ekstraestetik musik. Artikel ini berusaha meninjau hasil penelitian Yung yang berfokus pada kreativitas dalam musik tradisional. Selama ini musik tradisional seolah dikesankan jauh dari kreativitas. Yung mengungkap justru kreativitas yang membuat musik tradisional tetap eksis. Kreativitas di sini tidak selalu dianggap negatif seperti "merusak" atau merekonstruksi kebudayaan. Tetapi kreativitas itu hidup dalam ruang budaya melalui musik. Kretivitas juga muncul dalam intertekstualitas di mana antar musik tradisional saling mempengaruhi satu sama lain. Musik tradisional yang saat ini eksis merupakan produk kreativitas dari musik sebelumnya. Traditional music has long been regarded as primitive, unpopular, and stagnant. Traditional music, on the other hand, is an intellectual product of the local community that must be taken into account because it contains elements of creativity. Bell Yung attempted to conduct an investigation by collecting several samples of traditional music in order to demonstrate the impact of creativity on the intraaesthetic and extraaesthetic aspects of music. This article attempts to discuss the findings of Yung's research on creativity in traditional music. Up to this point, traditional music appears to be lacking in creativity. Yung revealed that it is creativity that ensures the survival of traditional music. Creativity is not always viewed negatively in terms of "damaging" or reconstructing culture. However, creativity can be found in the cultural space through music. Intertextuality, in which traditional music influences each other, also exhibits creativity. Traditional music that exists today is a result of previous music's creativity.
Pendidikan Musik: Pendekatan Musik Untuk Anak di Era 4.0
CV. Rumah Kayu Pustaka Utama, 2020
Materi dalam buku ini mengenai segala informasi tambahan, seperti: mengulas kembali apa itu musik, manfaat mendengarkan dan mempelajarai musik, mengenalkan musik pada anak, belajar musik masa kini, mengajar musik, belajar musik melalui teknologi, pertanyaan klasik seputar teori musik, dan tokohtokoh berpengaruh dalam sejarah musik. Informasi dalam buku ini berupa konfirmasi dari berbagai sumber berupa buku, laman web, artikel jurnal dan hasil seminar.
Sejarah Perubahan Genre Dan Tujuan Bermusik Religi Di Indonesia: Sebuah Tinjauan Sejarah-Budaya
Tamaddun: Jurnal Kebudayaan dan Sastra Islam 23 (1), 52-68, 2023
Kesenian, seperti bermusik merupakan salah satu saluran penyebaran agama Islam di Nusantara. Dalam perkembangannya, kebudayaan manusia akan terus berkembang, termasuk dalam bermusik. Dari masa Islamisasi, era kolonial hingga modern akan membawa perubahan dalam musik religi di Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan perkembangan genre dan tujuan bermusik Islami di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan tahapannya: 1) Heuristik, sumber data penelitian dikumpulkan lewat studi pustaka; 2) Kritik Sumber, menyeleksi kevaliditas sumber data penelitian; 3) Interpretasi dengan pendekatan Teori Evolusi Budaya; 4) Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan musik Islami Indonesia klasik lahir sesuai aspek sosial-budaya masing-masing daerah. Pada daerah Jawa musik Islami lahir dari akulturasi budaya Jawa dan konten Islami. Sedangkan di Minangkabau, budaya musik Timur Tengah (Gambus & Gamad) cukup mendominasi secara instrumen. Namun konten lirik tetap pada isu-isu Islam & Minangkabau. Pada perkembangan selanjutnya, musik Islami Indonesia mulai dipengaruhi genre dan instrumen budaya Barat. Perubahan tidak hanya bersifat ‘fisik’, namun juga pada tujuan bermusik Islami masa kontemporer. Musik yang dahulu ditujukan sebagai media dakwah dan identitas kebudayaan Islam lokal, perlahan berubah menjadi karya yang berorientasi ‘pasar’atau konsumerisme. Muslim yang sudah menjadi mayoritas juga membawa pengaruh dalam pergeseran musik dari tujuan awalnya yakni dakwah.
Bersenandung di Tengah Badai: Musik dalam Dinamika Kekerasan Antikomunis
Jurnal Sejarah 4 (2), 17–45-17–45, 2021
Artikel ini bertujuan menjadikan musik sebagai sumber penulisan sejarah untuk melihat dinamika kekerasan antikomunis di Indonesia. Dengan mengandalkan sumber-sumber musik tertulis pada masa kekerasan, seperti partitur lagu, memoar, termasuk lagu yang telah direkonstruksi, artikel ini mencoba membangun serta menginterpretasikan kembali tanggapan internal para penyintas pada periode kekerasan. Dalam rangka menguraikan tanggapan tersebut, artikel ini terbagi dalam empat bagian. Keempat bagian yang selalu menyajikan lagulagu beserta kegiatan musik ini pertama-tama berfokus pada respons penyintas dalam konteks regional; kemudian mengkategorikan fungsi lagu yang dinyanyikan atau ditulis di penjara bagi komunitas penyintas; dan bagaimana keadaan mental penyintas terinternalisasi dalam nadanada dalam lagu-lagu itu; Keempat, artikel ini juga meninjau pengaruh perubahan temporal serta geografis terhadap fungsi bermusik serta produksi lagu-lagu tersebut.
Musik Baru
Fakultas Seni Pertunjukan, 2019
Artikel berjudul "Musik Baru" ini diterjemahkan dari judul bab ke-67. Pembahasan sejarah musik moderen pada buku ini sebenarnya meliputi 12 bab (dari bab ke-60 hingga bab ke-72) sehingga bab yang diterjemahkan di sini masih terlalu sedikit. Tujuan penerjemahan ini ialah sebagai introduksi menuju pemahaman sejarah musik moderen. Setidak-tidaknya mahasiswa dapat memperoleh gambaran kebaruan-kebaruan apa saja dari "musik baru" yang terjadi pada Periode Moderen, atau musik abad ke-20. Sesuai dengan komentar komposer Amerika Aaron Copland yang dikutip Machlis pada bab ini bahwa moderenisme dalam sejarah musik tidak hanya merupakan reaksi terhadap periode Romantik, namun terhadap seluruh periode sejarah yang ada sebelumnya, yaitu Renaisans, Barok, Klasik, dan Romantik.
Menggali Potensi Ekraf Sub Sektor Musik pada Sejarah Kejayaan Gitar Klasik di Indonesia
LPPM-ISI Yogyakarta bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)-Bekraf Creative Labs (BCL) 1, 1-19, 2019
Kontribusi ekonomi kreatif sub sektor musik di Indonesia pada saat ini sangat mengandalkan bisnis musik hiburan popular. Walaupun demikian Indonesia sebenarnya memiliki kebidangan sub sektor musik lain yang juga bisa memperkaya nilai ekonomi kreatif yang sudah mapan. Di antara kebidangan sub sektor musik tersebut ialah musik klasik yang tampaknya agak terlupakan potensinya. Di antara kebidangan musik klasik, gitar klasik memiliki potensi yang besar dengan peminat yang tersebar di hampir seluruh lapisan masyarakat saat ini. Belajar dari sejarah gitar di Indonesia, gitar klasik ternyata pernah memiliki eko sistem ekonomi kreatif yang sehat. Sejarah gitar di Indonesia menunjukkan fakta bahwa gitar klasik pernah berjaya selama kurang lebih dua decade dari 1972 hingga 2002. Kejayaan tersebut dapat dijadikan model bagi penciptaaan eko sistem ekonomi kreatif gitar klasik dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap situasi dan kondisi serta keberadaan kemajuan informasi dan teknologi saat ini. Dengan demikian periode tersebut dapat disebut sebagai titik tolak perkembagan gitar klasik, pada masa-masa berikutnya hingga saat ini
Komentar
Posting Komentar